Jumat, 15 Oktober 2010

Kerajinan Kerang Diminati Pejabat

Kerajinan Kerang Diminati Pejabat
JAMBI - Kekayaan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai peluang usaha belum sepenuhnya membuahkan hasil memuaskan. Seperti terlihat olahan tangan terampil perajin pada pusat promosi usaha kecil dan menengah milik Pemkab Tanjab Timur Kota Jambi yang terletak di Jalan Sudirman, Thehok.
Tari (22), penjaga pusat promosi ini mengatakan, barang yang tersedia merupakan hasil industri rumah tangga dan usaha kecil. Saat ini, sejumlah produk unggulan belum dikirimkan dari Tanjab Timur. Meski banyak kerajinan yang menarik, namun belum cukup menarik perhatian konsumen. “Tidak begitu ramai, tetapi pembeli cukup banyak terutama dari para ibu-ibu pejabat yang mengetahui produk ini,” terangnya.
Kerajinan ini berupa hasil laut seperti kerang, minyak kelapa, souvenir dari batok kelapa, tas dari pandan hingga bunga dari kulit jagung. “Kalau dari pembeli sini tidak banyak datang, justru dari para pejabat yang datang membeli untuk oleh-oleh, belinya juga banyak,” terangnya.
Untuk barang kerajinan hasil industri rumah tangga dan kecil ditawar dengan harga yang relatif murah. Untuk bunga dari kulit jagung ditawarkan per tangkai. Harga bunga kulit jagung besar Rp 25.000, ukuran sedang Rp 17.500 dan yang kecil Rp 12.000. Sedangkan harga kerajinan kerang dijual dengan harga bervariasi. “Harga semua murah, kalau untuk tas cantik tempat koran cuma Rp 25.000,” tambahnya.
Untuk meluaskan jangkauan pasar, pemkab terus melakukan promosi, salah satu targetnya adalah mal. Ada banyak produk unggulan yang bisa dipromosikan, seperti kerajinan rotan, pandan, bambu, hasil laut seprti udang, kerang, gula kristal, madu, hingga minyak kelapa dan kripik pisang. Semuanya dari industri rumah tangga. “Gula kristal, mahkota dewa, dan madu banyak peminatnya, sedangkan minyak kelapa banyak manfaatnya untuk obat berbagai penyakit,” tandasnya.

http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php?option=com_content&view=article&id=10463:kerajinan-kerang-diminati-pejabat&catid=6:ekobis&Itemid=8

Mengenal Kerajinan Batik Kayu Bobung

Apabila selama ini orang mengenal batik dengan kain sebagai medianya, membatik dengan media kayu tentulah menjadi hal yang cukup unik. Jika tertarik, para perajin di Dusun Bobung, Desa Putat, Kecamatan Patuk, tak segan berbagi ilmu dan keterampilan membatik kayu kepada wisatawan yang berkunjung. Pengrajin kayu siap melakukannya.
Bermula dari pertanian, kini sawah menjadi sambilan. Begitulah kehidupan penduduk Bobung saat ini. Setelah mengembangkan kerajinan topeng batik kayu sejak pertengahan tahun 1980-an, kini penduduk dusun yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Gunung Kidul, itu mulai memetik hasilnya. Kerajinan batik kayu dari Bobung tidak hanya dikenal di Indonesia, namun juga sudah mendunia. Barang kerajinan ini terus berkembang.

Kegiatan pembuatan barang kerajinan berbahan baku kayu semakin meningkat. Wisatawan yang mampir ke perajin-perajin yang ada di Bobung dapat melihat dari dekat, bahkan ikut belajar mengerjakan kerajinan kayu yang akan dibeli. Hampir setiap penduduk dusun yang terletak lebih kurang 30 kilometer arah timur Kota Yogyakarta ini mahir membuat kerajinan dari kayu, tak terkecuali anak-anak yang baru duduk di bangku taman kanak-kanak atau sekolah dasar.
Kerajinan batik kayu di Bobung berawal dari kebutuhan topeng kayu untuk lakon-lakon dalam seni tari Topeng Panji yang berkembang di dusun ini sejak tahun 1960-an. Tari tersebut merupakan pengembangan dari seni pedalangan yang meng-hadirkan topeng sebagai media berkesenian. Pengrajin kerajinan ini giat membuat produk. Sunan Kalijaga merupakan pencipta topeng dari kayu yang kemudian dikenal sebagai topeng Panji itu, dengan cerita yang diambil dari pakem wayang Gedog.
Selain dipergunakan untuk pementasan, Paguyuban Tari Topeng Panji yang pertama-tama memproduksi topeng kayu dengan karakter lakon- lakon klasik seperti Rama, Sinta, Panji, dan Hanoman juga menjualnya ke luar desa. Meskipun tidak langsung disukai pasar, lama-kelamaan penggemar topeng kayu bermotif batik dari Bobung semakin banyak. Selain bentuk topengnya khas, mirip dengan penggambaran tokoh wayang purwa yang matanya tertarik ke atas dengan hidung lancip, motif batik yang mendasari pewarnaan topeng menambah nilai keindahan hasil kerajinan dusun yang letaknya sekitar 1,5 km dari Jalan Raya Wonosari ini.
Selain berkeliling ruang pajang atau ruang pamer yang dipenuhi berbagai hasil kerajinan kayu dalam bermacam bentuk, wisatawan dapat mengunjungi bengkel kerja perajin setempat dan ikut dalam proses pembuatan topeng atau bentuk kerajinan lainnya. Tidak seperti sejumlah sentra kerajinan lain yang sudah menerapkan sistem ban berjalan dalam berproduksi, proses pembu-atan topeng batik kayu atau kerajinan kayu lainnya di Bobung dikerjakan oleh satu orang. Setiap perajin, termasuk anak-anak, mampu mengerjakan tahapan pembuatan kerajinan kayu, mulai dari memilih bahan baku, memecah kayu, menggambar, hingga memahat atau mengukirnya.
Agar proses kerja kelompok bergulir, hasil kerajinan tangan yang sudah jadi namun masih belum diberi motif batik dan warna dikerjakan oleh perajin lain yang punya spesialisasi membatik dan mencat. Proses yang dilakukan pengrajin kerajinan yaitu proses pembatikan topeng atau bentuk lainnya itu tak jauh beda dengan membatik kain. Setelah pengrajin barang kerajinan melakukan proses molani atau mendesain batik di atas kayu, tahap membatik pun dimulai. Setelah selesai dibatik, proses nglorot atau menghilangkan lapisan lilin dilakukan agar seluruh motif batik terlihat jelas. Pengecatan kerajinan biasanya menjadi sentuhan akhir pada hasil seni itu.
Model kerajinan tangan inipun tidak terbatas pada bentuk topeng klasik, tapi juga sudah bervariasi dengan bentuk kreasi lain. Model binatang seperti kura-kura, gajah, atau katak pun digemari pasar. Meskipun pengrajin barang kerajinan mampu berproduksi dalam jumlah ribuan, tapi satu hal yang pasti, semua produk kerajinan kayu dari Bobung dijamin merupakan hasil buatan tangan alias "hand made", bukan produksi pabrikan.

http://kamissore.blogspot.com/2009/02/mengenal-kerajinan-batik-kayu-bobung.html

Rasa Unik Bakso Keju Pak Min

KOMPAS.com — Sebagian orang tentu pernah menikmati lezatnya semangkuk bakso. Ya, makanan ini memang mudah kita jumpai di mana saja, mulai dari tukang bakso keliling hingga restoran mewah.
Beragam kreasi pun terus dikembangkan hingga aneka hidangan bakso bisa menjadi pilihan kita, sebut saja bakso malang, bakso tenis, bakso gepeng, bakso rusuk, bakso daging sapi, dan sederet aneka bakso lainnya. Namun, pernahkah Anda mencoba lezatnya bakso keju?

Mungkin terasa janggal di telinga kita. Namun, begitu Anda mencobanya bisa dipastikan akan ketagihan. Dengan dibalut serat daging sapi, sebuah bakso sebesar kepalan tangan orang dewasa itu disajikan lengkap dengan sawi dan bawang goreng yang renyah. Setelah itu, pembeli bisa menambahkan saus dan sedikit kecap, kemudian siaplah hidangan istimewa itu disantap.

Tatkala bakso "bongsor" itu dibelah dan dikunyah dengan seruputan kuah kaldu sapi yang begitu menggoda, uihh.. kenikmatan itu benar-benar terasa. Soalnya, lidah benar-benar dimanjakan dengan gurihnya keju. Ingar-bingar kenikmatan bakso keju tak sampai di sini, gigitan demi gigitan juga akan semakin terasa nikmat dengan tersajinya sawi setengah matang. Untuk semangkuk bakso ini pembeli hanya cukup mengeluarkan kocek Rp 8.000.

Selain bakso keju, Warung Bakso milik Pak Min ini juga menyediakan sejumlah aneka bakso lainnya, seperti bakso sosis, bakso telur, dan bakso daging sapi. Harganya juga dipatok sama, yakni Rp 8.000. "Selama ini bakso hanya memberikan rasa daging sapi saja. Kalau pun kombinasi paling-paling cuma telur saja. Tapi di sini keju dan sosis menjadi pilihan rasa yang ditawarkan kepada pengunjung," kata Pak Min.

Pemilik dengan nama asli Muhaimin itu menuturkan, ide membuat bakso keju ini berawal dari percobaannya membuat rasa bakso yang khas. Lalu, ia mencoba membubuhkan keju di dalam adonan bakso, setelah dicicipi rasanya sangat nikmat. Kemudian, ia membuat bakso besar dengan isi keju, hasilnya malah semakin mantap. Dan ia pun memberanikan diri menjual kreasinya kepada masyarakat, ternyata cukup diminati.

Tak mau pembelinya hanya terpaku pada kenikmatan bakso keju saja, ia pun kembali berkreasi dengan sosis. Dan pengunjung pun cukup antusias karena merasakan kenikmatannya. "Buktinya banyak orang yang datang ke sini untuk merasakan bakso isi keju dan bakso isi sosis buatan saya. Bahkan pernah ada orang yang meminta saya untuk mengajarkan cara membuat bakso isi keju dan sosis ini. Tapi namanya resep rahasia, saya menolaknya demi kesuksesan warung bakso ini," tutur Pak Min.

Meski meraup sukses dengan menyajikan bakso keju dan sosis, namun Pak Min tak mau gegabah untuk menambah kreasinya. Sebab, ia harus memastikan hasil kreasinya itu benar-benar aman untuk dikonsumsi. "Yah ga tau besok, kalau ada rasa lain yang lebih enak dan aman untuk dikonsumsi, kenapa tidak kita coba? Entah itu nanas, coklat, atau apalah rasa yang lainnya," jelas Pak Min..

Lezatnya bakso keju Pak Min ini diakui Erna (25). Ia mengaku setiap seminggu sekali tak pernah melewakan untuk menikmati bakso yang berada di Jl Baru Pondok Kopi, Jakarta Timur, ini. Erna mengatakan, kombinasi unik di dalam bakso keju membuat dirinya ketagihan. Dan selama ini ia mengaku tidak ada efek samping. "Bakso ini memang enak, selama ini saya nggak ada keluhan. Soalnya, keju kan sering kita makan juga kalau pas makan roti keju," kelakarnya.

http://megapolitan.kompas.com/read/2009/06/08/08251273/Rasa.Unik.Bakso.Keju.Pak.Min

Bakmi Jawa Si Pemuas Rindu

KOMPAS.com - Masakan dari kampung sering bikin kangen para perantau. Jika belum sempat kembali ke kampung, makanan itu bisa jadi pengobat rindu. Salah satu makanan yang kerap bikin kangen adalah bakmi jawa.
Barangkali ada puluhan warung yang menjajakan bakmi jawa di Ibu Kota. Setiap warung menawarkan bakmi dengan olahan khas dari Jawa lengkap dengan serangkaian suasana guna mengingatkan pelanggan akan kampung halaman.
Di kawasan Jalan Penjernihan hingga Pejompongan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, minimal ada dua warung yang menjajakan bakmi jawa, yakni rumah makan (RM) Bakmi Jawa dan Bumen Jaya. Keduanya menghadirkan menu bakmi goreng, bakmi rebus, dan nasi goreng sebagai menu andalan. Tentu saja, hidangan dimasak dengan sentuhan khas masakan Jawa.
RM Bakmi Jawa berlokasi sekitar 100 meter setelah perempatan Karet Bivak. Sajian bakmi jawa merupakan campuran dari mi kuning basah dan sedikit bihun. Bakmi dipadu bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, dan kemiri, serta dicampur telur plus suwiran daging ayam kampung. Harga seporsi bakmi Rp 15.000.
Pembeli yang ingin mengenang kenikmatan ayam kampung boleh memesan tambahan daging, mulai dari kepala ayam, paha, atau brutu. Ada pula uritan atau bakal telur serta rempela ati. Tidak hanya itu. Sebagai teman makan bakmi, ada tempe dan tahu bacem serta sate telur puyuh. Emping berukuran jumbo juga tersedia sebagai teman menyantap bakmi. Selain bakmi goreng, ada pula sajian bakmi rebus dengan sedikit kuah kental.
Beragam minuman juga ditawarkan sebagai pelepas rindu dengan kampung halaman. Sebut saja wedang ronde, bajigur, atau wedang jahe.
”Menu di rumah makan ini khas Jawa. Resep dan cara memasak bakmi juga dipertahankan sejak dulu. Begitu juga dengan minuman yang kami tawarkan juga khas Jawa sehingga kami tidak menjual minuman bersoda,” ucap Selly, karyawan di rumah makan itu.
”Nyemek”
Rumah makan lain yang juga menyajikan menu bakmi jawa adalah Bumen Jaya, sekitar 100 meter selepas rel kereta api Pejompongan. Rumah makan yang buka pukul 12.00 hingga 01.00 itu didesain seperti rumah makan bakmi jawa pada umumnya, yakni menaruh gerobak bakmi di muka rumah makan. Proses pembuatan bakmi menjadi satu ”hiburan” khas bagi para pembeli.
Selain menu bakmi goreng dan bakmi kuah, rumah makan itu menawarkan menu bakmi nyemek. Bakmi nyemek ini dibuat seperti bakmi kuah, tetapi tidak berkuah.
Bumbu bakmi di Bumen Jaya ini dibuat khas, hasil temuan pendirinya, almarhum Mohammad Anwar Sanusi. ”Untuk memasak bumbu, diperlukan waktu 4-5 jam,” kata Yani, putri Anwar.
Jika Bakmi Jawa dan Bumen Jaya sangat kental dengan suasana Jawa, berbeda dengan Sagoo di Mal Kelapa Gading I. Restoran yang mengusung tema peranakan ini menawarkan dua resep bakmi jawa hasil warisan leluhur pemilik Sagoo Kitchen di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ada dua jenis bakmi jawa di Sagoo Kitchen, yakni Mee Djawa dan Mee Petroek. Keduanya tersaji dalam dua pilihan, yakni nyemek atau goreng.
Walau keduanya mi jawa, rasa dan penampilannya agak berbeda. Mee Djawa berbumbu lebih ringan dengan taburan bawang goreng. Tanpa suwiran daging ayam, hanya kocokan telur, irisan kubis, daun bawang, dan irisan cabai yang mewarnai mi kuning bertekstur halus ini.
Sementara itu, Mee Petroek memakai mi yang lebih besar, seperti mi medan dan bumbu lebih kental. Walau keduanya disajikan panas, konsumen dapat segera menyantapnya karena mi jawa itu terhidang dalam piring keramik biru berdiameter cukup lebar sehingga uap panas cepat menghilang.
Mi jawa yang tidak kalah terkenal adalah Bakmie Jogja Japé Méthé. Warung mi itu memiliki lebih dari 10 cabang di Jakarta, Tangerang, dan Bandung.
Menu andalan warung itu adalah bakmi goreng, nasi goreng, bihun goreng, menu magelangan, yakni nasi goreng campur bakmi, bakmi campur godok, bihun godok dan bakmi godok.
Para pelanggan selalu meminati hidangan bakmi godok itu karena selalu tersaji panas, baru selesai dimasak. Bakmi dimasak di atas anglo, kompor tanah liat berbahan bakar arang.

http://megapolitan.kompas.com/read/2010/03/22/14272272/Bakmi.Jawa.Si.Pemuas.Rindu

Sabtu, 09 Oktober 2010

Creative Marketing Ideas: PHYSICAL EVIDENCE

Creative Marketing Ideas: PHYSICAL EVIDENCE

 Salah satu bauran pemasaran yang sangat diperlukan selain 4P (product, price, place, promotion), adalah Physical Evidence atau bukti fisik. Contoh bukti fisik yang dapat diterapkan dalam iklan shampo yang kreatif dapat dilihat pada contoh iklan berikut ini:
shampo.jpg




 http://fraimarketing.com/index.php?option=com_content&task=view&id=224&Itemid=1

Proses distribusi

Dalam proses distribusi barang, dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kategori jenis barang yang akan didistribusikan, yakni :

  1. Barang dengan status melalui penyimpanan di gudang sebelum didistribusikan ke unit.
  2. Barang dengan status tidak melalui penyimpanan di gudang sebelum didistribusikan ke unit. Status barang seperti ini sangat tidak memungkinkan untuk disimpan di gudang, mengingat jenis barang tersebut sangat rentan rusak apabila tidak disimpan ditempat yang sesuai dengan kondisinya dan / atau menyangkut jenis barang berat dan klasifikasi barang lain yang memerlukan perlakuan khusus.

PROSES DISTRIBUSI BARANG

a.      Prosedur Umum

-          Bagian Distribusi dalam melaksanakan proses distribusi barang ke unit hanya berpedoman pada PPB (Perintah Pengiriman Barang) yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang.
-          Unit hanya menerima barang yang dikirim oleh staf Distribusi UPT Logistik, atau dalam kondisi khusus, unit dapat menerima barang yang dikirim oleh penyedia barang yang didampingi oleh staf Distribusi UPT Logistik. Jika barang dikirim langsung penyedia barang, maka unit harus menolak barang tersebut.
-          Yang dijadikan acuan oleh unit kerja dalam proses penerimaan barang dari UPT Logistik adalah Dokumen Jalur Pengadaan dan / atau Berita Acara Rapat Penjelasan (Aanwijziing).

b.   Proses Distribusi Barang Dengan Status Melalui Penyimpanan di Gudang

  1. Bagian Distribusi melakukan proses pengiriman barang dengan membawa Bukti Serah Terima Barang.
  2. Barang disampaikan kepada perwakilan dari unit yang ditunjuk oleh Pimpinan Unit. Sebelum dilaksanakan proses penerimaan barang oleh unit, bagian Distribusi harus meminta perwakilan unit untuk memeriksa seluruh barang. Apabila barang yang dikirim oleh bagian Distribusi kepada unit menyertakan garansi atau jaminan masa purna jual, maka bagian Distribusi harus memberitahukan kepada unit perihal adanya garansi atau jaminan masa purna jual, disertai informasi masa berlaku dan proses klaim atas garansi atau jaminan masa purna jual barang dimaksud.
  3. Setelah diperiksa oleh perwakilan unit, apabila barang dinyatakan telah sesuai dengan spesifikasi barang yang dibutuhkan oleh unit, selanjutnya dilakukan proses serah terima barang dari bagian Distribusi kepada unit, ditandai dengan penandatanganan bukti serah terima barang. Selanjutnya 1 (satu) rangkap bukti serah terima barang, diserahkan kepada perwakilan unit.


  1. Apabila setelah diperiksa oleh perwakilan unit, ternyata barang tidak sesuai dengan spesifikasi barang yang dibutuhkan oleh unit, maka unit dapat mengajukan penolakan barang. Penolakan barang oleh unit kerja dapat disebabkan oleh faktor : barang tidak sesuai kuantitas (jumlah), barang tidak sesuai spesifikasi dan barang tidak berfungsi.
  2. Apabila barang yang ditolak unit telah diganti oleh penyedia barang, selanjutnya barang pengganti didistribusikan ke unit sesuai SOP Pengiriman Barang ke Unit.

c.   Proses Distribusi Barang Dengan Status Barang Tidak Melalui Penyimpanan di Gudang

1.      Apabila bagian Gudang telah menerima barang dari penyedia barang sesuai prosedur yang berlaku, selanjutnya bagian Gudang berkoordinasi dengan bagian Distribusi perihal penitipan barang-barang tersebut ke masing-masing unit yang bertindak selaku pengguna dari barang-barang dimaksud.
2.      Bagian Distribusi meminta perwakilan unit untuk memeriksa spesifikasi Barang. Apabila barang menyertakan garansi atau jaminan masa purna jual, maka bagian Distribusi harus memberitahukan kepada unit perihal adanya garansi atau jaminan masa purna jual, disertai informasi masa berlaku dan proses klaim atas garansi atau jaminan masa purna jual barang dimaksud.
3.      Setelah diperiksa oleh perwakilan unit, apabila barang dinyatakan telah sesuai dengan spesifikasi barang yang dibutuhkan oleh unit, selanjutnya dilakukan proses serah terima barang dari bagian Gudang kepada unit, ditandai dengan penandatanganan bukti serah terima barang. Selanjutnya 1 (satu) rangkap daftar pengiriman barang ke unit.
4.      Apabila setelah diperiksa oleh perwakilan unit, ternyata barang tidak sesuai dengan spesifikasi barang yang dibutuhkan oleh unit, maka unit dapat mengajukan penolakan barang. Penolakan barang oleh unit kerja dapat disebabkan oleh faktor : barang tidak sesuai kuantitas (jumlah), barang tidak sesuai spesifikasi dan barang tidak berfungsi.
5.      Apabila barang yang ditolak unit telah diganti oleh penyedia barang, selanjutnya barang pengganti harus didistribusikan ke unit sesuai SOP Pengiriman Barang ke Unit.

http://logistik.itb.ac.id/Web_Pengadaan/Lokakarya/SOP.htm

Jalur Proses produk

Sistem Informasi Pola Pembiayaan/
Lending Model Usaha Kecil

KERAJINAN TAS KULIT

ASPEK PEMASARAN
JALUR PEMASARAN PRODUK
Pemasaran produk kulit di Tanggulangin umumnya dibedakan dalam dua bentuk. Pertama adalah penjualan langsung, baik melalui toko-toko, counter di Tanggulangin ataupun melalui agen-agen dari pengusaha yang bersangkutan. Kedua adalah melalui pesanan. Untuk penjualan langsung ternyata kurang memberikan keuntungan karena tidak cepat laku. Omzet terbesar di dapat dari pesanan.
Proses pemasaran dimulai dari pilihan konsumen. Konsumen yang dalam hal ini adalah pemesan memilih salah satu desain produk atau juga bisa juga memiliki desainnya sendiri kemudian memesan produk pada pengrajin. Jika pesanan dalam jumlah besar, maka pengrajin akan membuat model terlebih dahulu dan kemudian diberikan kepada pemesan untuk melihat hasil tersebut. Jika pemesan cocok, maka akan dibuat kontrak untuk menyelesaikan seluruh pesanan.
Dalam memilih merk, pemesan juga bisa memilih untuk menggunakan merk dari pengrajin (beberapa pengrajin memiliki merk sendiri dan telah dipatenkan), tanpa merk, atau juga bisa menggunakan merk si pemesan sendiri. Produk yang telah selesai bisa diambil pemesan atau juga bisa diantarkan oleh pihak pengrajin. Ongkos kirim bisa ditanggung pemesan, atau dibebankan pada harga pokok produksi. Gambar berikut ini menunjukkan proses pemasaran produk dari produsen (pengrajin) sampai ke tangan konsumen.
Gambar 3.1. Proses pemasaran produk dari produsen (pengrajin) sampai ke tangan konsumen.
Gambar 3.2 dibawah ini menunjukkan proses konsumen dalam memperoleh produk yang diinginkan.
Gambar 3.2: Proses konsumen dalam memperoleh produk

 http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=51108&idrb=45301

Proses kewirausahaan Menurut Carol Noore

Proses kewirausahaan

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti ‘’locus of control’’, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan#Proses_kewirausahaan


Ruang Lingkup dan Proses Terbentuknya Kewirausahaan

Ruang Lingkup dan Proses Terbentuknya Kewirausahaan


1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan dan Perkembangannya
Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi
peluang yang terdapat pada peranserta membahas fungsi inovasi dari wirausaha
dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi
ekonomi agregat.
Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang
penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya
studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada
ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh dari lingkungan sosial dan
kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha. Ray dan Ranachandran
(1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang, penelitian yang
dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak pada
kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan
demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang
berbeda itu pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi.
Sementara itu fenomena kewirausahaan ini masih terus diteliti dan belum terdapat
satu pengertian baku yang dianut oleh semua ahli (Shapero, 1982). Ini menunjukkan
perkembangan teori ini masih dalam perjalanan panjang serta dari adanya perubahanperubahan
ekonomi dunia diharapkan memberi banyak masukan bagi peneliti.
Muculnya banyak wirausaha atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar
untuk meneliti bagaimana mereka terbantuk. Bagian ini menjelaskan teori-teori
mengenai proses pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change,
goal directed behavior, teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan
komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori
sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa
menjadi wirausaha adalah sebuah proses.
2. Teori Life Path Change
Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua
wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak
orang yang menjadi wirausaha justru tidak memaluli proses yang direncanakan. Antara
lain disebabkan oleh:
a. Negative displacement
Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja,
tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selam bekerja, dipaksa/terpaksa pindah
dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai
perkawinan dan sejenisnya.
Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan
tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka.
Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha
pada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak
bergantung pada birokrasi yang diskriminatif.
b. Being between things
Orang-orang yang baru keluar dari ketentaan, sekolah, atau penjara, kadangkala
merasa seperti memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan kuasai.
Keadaan ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua dunia yang
berbeda, namun mereka tetap harus berjuanfa menjaga kealngsungan hidupnya. Di
sinilah biasanya pilihan menjadi wirausahaa muncul karena dengan menjadi
wirausahan mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.
c. Having positive pull
Terdapat juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka usaha dari mitra
kerja, investor, pelanggan, atau mentor. Dukungan memudahkan mereka dalam
mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari risiko
usaha. Seorang mantan manajer di sebuah perusahan otomotif, misalnya, yang
memutuskan untuk masuk ke bisnis suku cadang otomotif, misalnya dengan bahan
baku ban bekas, seperti stopper back door, engine mounting, atau mufler mounting.
Perusahaan otomotif tersebut memberi dukungan dengan menampung produk mantan
manajernya tersebut.
3. Teori Goal Directed Behavior
Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena
termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal Directed
Behavior.
Teori ini hendak menggambarkan bagaimana seseorang tergerak menjadi
wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalam emncapai tujuan (goal
directed behavior). Diawali dari adanya dorongan need, kemudian goal directed
behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need itu sendiri dari skema muncul
karena adanya deficit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang
bersangkutan (wirausaha).
Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhankebutuhan,
ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian
tujuan. Dari kacaata teori need dan motivasi tingkah laku, seperti menemukan
kesempatan berusaha, sampai mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal
directed behavior. Sedangkan goal tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki
kelangsungan hidu wirausaha.
4. Teori Outcome Expectancy
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu perilaku
tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu
tindakan tertentu.
...judgement about likely consequences of specific behaviors in particular
situations.
(Bandura, 1986:82)
Dari definisi di atas, outcome expectancy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang
mengenai hasil yan akan diperolehnya jika ia melaksanakan suatu perilaku tertentu, yaitu
perilaku yang menunjukkan keberhasilan. Seseorang memperkirakan bahwa
keberhasilannya dalam melakukan tugas tertentu akan mendatangkan imbalan dengan
nilai tertentu juga. Imbalan ini berupa juga insentif kerja yang dapat diperoleh dnegan
segera atau dalam jangka panjang. Karenanya jika seseorang menganggap profesi
wirausaha akan memberikan insentif yang sesuai dengan keinginannya maka dia akan
berusaha untuk memenuhi keinginannya dengan menjadi wirausaha. Michael Dell,
seorang mahasiswa teknik komputer di AS, mempunyai keyakinan yang kuat bahwa bila
dia geluti serius hobi modifikasi komputer yang diminati teman-temannya ia akan dapat
mengalahkan IBM kelak. Terdorong oleh hal itu Dell terus mengembangkan usaha
dengan mendirikan Dell Corporation. Hingga kini Del dan IBM terus bersaing di industri
komputer.
Jenis Outcome Expectancy
Menurut bandura (1986) ada berbagai jenis insentif sebagai imbalan kerja yang
diharapkan individu dan setiap jenis memiliki kekhasan sendiri. Jenis insentif tersebut
adalah:
a. Insentif primer
Merupakan imbalan yang berhubungan dengan kebutuhan dengan kebutuhan
isiologis kita seperti makan, minum, kontak fisik, dan sebagainya. Insentif diperkuat
nilainya jika seseorang dalam keadaan sangat kekurangan, seperti kurang
makan/minum.
b. Insentif sensoris
Beberapa kegiatan manusia ditujukan untk memperoleh umpan balik sensoris
yang terdapat di lingkungannya. Misalnya anak kecil melakukan berbagai kegiatan
untuk mendapatkan insemtif sensoris berupa bunyi-bunyi baru atau berupa stimulus
baru untuk dilihat atau orang dewasa yang bermain musik untuk memperoleh umpan
balik sensoris berupa bunyi musik yang dimainkan.
c. Insentif sosial
Manusia akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghargaan dan
penerimaan dari lingkungan sosialnya. Penerimaan atau penolakan dari sebuah
lingkungan sosial akan lebih berfungsi secara efektif sebagai imbalan atau hukuman
daripada reaksi yang berasal dari satu individu.
d. Insentif yang berupa token ekonomi
Token ekonomi adalah imbalan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
ekonomi seperti upah, kenaikan pangkat, penambahan tunjungan, dan lain-lain.
Hampir seluruh masyarakat menggunakan uang sebagai insentif. Hal ini disebabkan
dengan uang, individu dapat memperoleh hampir semua hal yang diinginkannya,
mulai dari pelayanan jasa hingga pemenuhan kebutuhan fisik, kesehatan, dan lainlain.
e. Insentif yang berupa aktivitas
Teori-teori mengenai reinforcement yang sangat terikat pada dorongan biologis,
mengasumsikan bahwa imbalan akan memengaruhi perilaku dengan cara memuaskan
atau mengurangi dorongan fisiologis. Ternyata dari penelitian terbaru diketahui
bahwa beberapa aktivitas atau kegiatan fisik justru memberikan nilai insentif yang
tersendiri pada individu.
f. Insentif status dan pengaruh
Pada sebagian besar masyarakat, kedudukan individu seringkali dikaitkan dengan
status kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki individu dalam lingkungan sosial
memberikan kesempatan kepadnya untuk mengontrol perilaku orang lain, baik
melalui simbol atau secara nyata. Dengan kedudukannya yang tinggi dalam
masyarakat, mereka dapat menikmati imbalan materi, penghargaan sosial, kepatuhan,
dan lain-lain. Keuntungan yang khas ini membawa individu berusaha keras untuk
mencapai posisi yang memberikan kekuasaan.
g. Insentif berupa terpenuhinya standar internal
Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan diri yang diperoleh individu dari
pekerjaanya. Insentif bukan berasal dari hal di luar diri, tetapi berasal dari dalam diri
seseorang. Reaksidiri yang berupa rasa puas dan senang merupakan salah satu bentuk
imbalan internal yang ingin diperoleh seseorang dari pekerjaannya. Seorang yang
merasakan bahwa kemampuannya tidak akan dapat optimal bila hanya bekerja
sebagai karyawan, akan lebih puas bila ia merasa bahwa dengan berwirausaha
segenap potensinya dapat tersalurkan.
Jadi ada insentif-insentif tertentu yang umumnya diharapkan seseorang dengan
menjadi wirausaha. Antara lain insentif primer, insentif sosial, insentif status dan
pengaruh, dan insentif terpenuhinya standar iinternal.
5. Tujuan Pembentukan Wirausaha
Teori-teori diatas sudah menjelaskan mengenai bagaimana proses seseorang dapat
menjadi wirausaha. Walau teori tersebut masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya ke
empat teori tersebut saling mengisi. Dengan memadukan ke empat teori tersebut dapat
menjadi model tahapan pembentukan yang sifatnya lebih komprehensif. Tahapan tersebut
adalah:
a. Deficit equilibrium
Seseorang merasa adanya kekurangan dalam dirinya dan berusaha untk
mengatasinya. Kekurangan tersebut tidak harus berupa materi saja, namun dapat juga
berupa ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri (motivasi, standar internal, dan lainlain).
Deficit equilibrium dapat pula terjadi karena berubahnya jalur hidup, seperti
jika seseorang mendapat tekanan atau hinaan, misalnya baru keluar dari penjara, serta
mendapat dukungan dari orang lain (Shapero & Sokol, 1982).
b. Pengambilan keputusan menjadi wirausaha
Perasaan kekurangan mendorong dia untuk mencari pemecahannya, untuk itu dia
mengevaluasi alternatif pemecahan yang dimiliki. Dalam hal ini kemampuan
perseptual, kapasitas informasi yang diterima, keberanian mengambil resiko, dan,
tingkat aspirasinya terhadap suatu alternatif keputusan memeiliki peran yang sangat
besar (Reitman, 1976) dalam usahanya mengambil keputusan untuk menjadi
wirausaha.
c. Goal Directed Behavior
Keputusan menjadi wirausaha diambil dengan tujuan memecahkan masalah
kekurangan yang dia miliki. Di sini masalah kekurangan diidentifikasi dengan adanya
harapan sebagai pemecahan. Harapan-harapan tersebut berupa insentif yang akan dia
dapat jika melakukan tindakan tertentu. Insentif ini menjadi rangsangan atau tujuan
sehingga mendorong tindakan dan perilakunya sebagai seorang wirausaha (Wolman,
1973).
d. Pencapaian Tujuan
Seperti dijelaskan sebelumnya, tujuan sangat penting untuk pengambilan
keputusan menjadi wirausaha. Tujuan ini berupa insentif yang diyakini akan
dinikmati jika seseorang melaukan kegiatan tertentu.
6. Peran Pendidikan dalam Pembentukan Wirausaha
Bagaimana peran pendidikan dalam proses pembetukan kewirausahaan? Masih
ada perdebatan mengenai pertanyan ini. Meskipun seorang wirausaha belajar dari
lingkungannya dalam memahami dunia wirausaha, namn ada pendapat yang mengatakan
bahwa seorang wirausaha lebih memiliki streetsmart daripada booksmart, maksudnya
adalah seorang wirausaha lebih mengutamakan untuk belajar dari pengalaman
(streetsmart) dibandingkan dengan belajar dari buku dan pendidikan formal (booksmart).
Pandangan ini masih perlu dibuktikan kebenarannya. Jika pendapat tersebut benar maka
secara tidak langsung usaha-usaha yang dilakukan untuk mendorong lahirnya jiwa
kewirausahaan leat jalur pendidikan formal pada akhirnya sukar untuk berhasil.
Terhadap pendangan di atas, Chruchill (1987) memberi sanggahan terhadap
pendapat ini, menurutnya masalah pendidikan sangatlah penting bagi keberhasilan
wirausaha. Bahkan dia mengatakan bahwa kegagalan pertama dari seorang wirausaha
adalah karena dia lebih mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun dia juga
tidak menganggap remeh arti pengalaman bagi seoranga wirausaha, baginya sumber
kegagalan kedua adalah jika seorang wirausaha hanya bermodalkan pendidikan tapi
miskin pengalamam lapangan. Oleh karena itu perpaduan antara pendidikan dan
pengalaman adalah faktor utaman yang menentukan keberhasilan wirausaha.
Menurut Eels (1984) dam Mas’oed (1994), dibandingkan dengan tenaga lain
tenaga terdidik S1 memiliki potensi lebih besar untuk berhasil menjadi seorang wirausaha
karena memiliki kemampuan penalaran yang telah berkembang dan wawasan berpikir
yang lebih luas. Seorang sarjana juga memiliki dua peran pokok, pertama sebagai
manajer dan kedua sebagai pencetus gagasan. Peran pertama berupa tindakan untuk
menyelesaikan masalah, sehingga pegnetahuan manajemen dan keteknikan yang
memadai mutalk diperlukan. Peran kedua menekankan pada perlunya kemampuan
merangkai alternatif-alternatif. Dalam hal ini bekal yang diperlukan berupa pengetahuan
keilmuan yang lengkap.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang wirausaha yang
memiliki potensi sukses adalah mereka yang mengerti kegunaan pendidikan untuk
menunjang kegiatan seta mau belajar untuk meningkatkan pengetahuan. Lingkungan
pendidikan dimanfaatkan oleh wirausaha sebagai sarana untuk mencapai tujuan,
pendidikan disini berarti pemahaman suatu masalah yang dilihat dari sudut keilmuan atau
teori sebagai landasan berpikir.

http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/e-learning/attachments/038_Ruang%20Lingkup%20dan%20Proses%20Terbentuknya%20Kewirausahaan.pdf

Proses Kewirausahaan

Proses Kewirausahaan

 

Tahap-tahap Kewirausahaan

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
  1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
  2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
  3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
  4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).

Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma, 2007 : 10 – 12) :
  1. proses inovasi
  2. proses pemicu
  3. proses pelaksanaan
  4. proses pertumbuhan

Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :
  • mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah dilakukan
  • pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
  • SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
  • kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
  • organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
  • kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial (POAC)
  • Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
Demikianlah artikel mengenai Proses Kewirausahaan
Semoga Bermanfaat..
 
http://adesyams.blogspot.com/2009/06/proses-kewirausahaan.html

Pengusaha Sukses: Jadi Wirausaha Harus Dalam Kondisi Terpaksa

Pengusaha Sukses: Jadi Wirausaha Harus Dalam Kondisi Terpaksa

 

Setelah menekuni sebagai profesional, akhirnya Rohmad Hadiwijoyo berhasil membeli perusahaan tempatnya bekerja di bidang jasa konstruksi dan pengeboran minyak dan gas bumi. Toh, di tengah kesibukannya sebagai CEO, ia masih rajin mendalang. Setelah puluhan tahun merentas karier sebagai karyawan di PT Resources Jaya Teknik Management Indonesia (RMI), pada 2004, Rohmad Hadiwijoyo membeli 100% saham perusahaan yang membidangi jasa konstruksi dan pengeboran minyak dan gas bumi itu. “Kebetulan pemilik lama yang terdiri dari beberapa orang sudah ingin pensiun. Lalu saya beli sahamnya satu per satu dari mereka hingga 100% jadi milik saya,” tutur Rohmad, yang kini CEO PT RMI Group. Proses pembelian saham dilakukannya secara bertahap. “Sejak tahun 1998 ketika menjabat direktur, saya mulai membeli,” ungkapnya. Sumber dananya diperoleh dari berbagai macam jalan. “Termasuk pinjam sana-sini,” imbuhnya.

Di tangan Rohmad, RMI yang berdiri sejak 1970 makin mengkilap. Ia membawa RMI menjadi perusahaan terkemuka di clean and renewable energy industry. RMI kini serius menggarap panas bumi sebagai sumber energi alternatif di Indonesia. “Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk panas bumi,” katanya. Karena itu, ia tidak takut berinvestasi besar di industri panas bumi. “Kami punya mesin drilling paling canggih se-Asia Pasifik. Mesin drilling kami bisa dipindahkan karena memiliki kaki untuk bergerak, seperti robot di film Transformer,” lelaki kelahiran 1967 ini menandaskan.
RMI memang dikenal sebagai perusahaan terdepan di pengolahan clean energy. “Bidang ini tidak banyak dilirik pengusaha. Karena tidak banyak pemain di bisnis ini, RMI bisa menjadi perusahaan terdepan di pengolahan clean energy, ini sangat positif,” ungkap Dirut PT Pertamina Geothermal Energy, Abadi Purnomo. Ia menambahkan, clean energy bisa dilihat dari dua sudut pandang. “Secara ekonomis, keuntungan atau value-nya memang tidak signifikan. Tapi secara keseluruhan, karena mendapatkan kemudahan kredit dan kemudahan lainnya, tentu saja value-nya jadi baik,” paparnya.

Di bawah kendali Rohmad, RMI dikembangkan ke berbagai lini bisnis. Bidang drilling dengan lini bisnis utamanya pengeboran geotermal. Salah satu kliennya adalah Star Energy, pemilik ladang panas bumi di Wayang Windu, Jawa Barat. Melalui salah satu anak perusahaannya, RMI juga mengerjakan proyek purifikasi CO2 yang dihasilkan Krakatau Steel Cilegon. Menggandeng PT Wijaya Karya, ia punya konsesi geotermal di Gunung Tampomas, Sumedang. RMI juga merambah bisnis pariwisata dengan menjalankan bisnis pesiar lewat PT Bali Hai Cruises Nusantara yang memiliki empat kapal pesiar. Bisnis roti pun dijamah RMI dengan membuka gerai di berbagai rumah sakit di Jakarta.
Pergulatan Rohmad di dunia bisnis, terutama di RMI, setelah ia memperoleh Master dari George Washington University. Ketika itu, 1995, ia memulai karier profesionalnya dengan menjadi pemasar di Grup RMI hingga akhirnya menjabat Direktur PT Sumber Daya Kelola. “Pertama masuk, saya di bagian pemasaran,” ujarnya. Tahun 2003, ia dipercaya menjabat Direktur PT Thales Geosolution Indonesia/Thales International hingga 2004. Setahun berikutnya, ia menduduki posisi Direktur PT McConnell Dowell Indonesia.
Mengutip sebuah buku, Rohmad mengungkapkan bahwa ada beberapa fase bisnis di dunia. “Kini masanya industri yang ramah lingkungan setelah dulu sempat tenar industri TI. Kini sebuah industri yang maju harus memiliki konsentrasi terhadap lingkungan,” ujarnya. Itu sebabnya, ia berpendapat RMI tengah melakukan quantum leap dengan fokus di industri energi terbarukan dan clean energy, khususnya panas bumi. “Tapi tentu saja bisnis utama selama sekian puluh tahun di pengeboran minyak tetap dijalani RMI.”
Menurut Rohmad, menjadi wirausaha harus dalam kondisi terpaksa. “Sebab, dalam kondisi itu, seseorang harus berpikir untuk maju dan naik. Jika tidak, dia akan mati,” tuturnya. Seorang entrepreneur juga harus terus mengasah kemampuannya meski dalam waktu yang cukup lama. “Tidak ada entrepreneur yang langsung jadi atau instan.”
Memang, perjalanan Rohmad menjadi wirausaha dilakoni sejak di bangku SD. Saat kelas 6 SD, ia mulai mengasah kemampuannya dengan berjualan es, setelah ayahnya meninggal. “Saya terpaksa menjadi entrepreneur,” tukasnya. Sebagai anak sulung dari 6 bersaudara, ia merasa harus mengambil tanggung jawab membantu ibunya yang mengelola pabrik penggilingan padi peninggalan sang ayah. “Saya menjual es untuk orang-orang yang menunggu di penggilingan padi itu,” cerita Rohmad, yang melakoni jualan es hingga kelas 1 SMP.
Jiwa wirausaha Rohmad muda sepertinya tak terbendung. Ia terus mengasah intuisi bisnisnya sembari mengasah kemampuannya mendalang. Dunia pewayangan ia terjuni karena ia ingin mematrikan pesan sang ayah, sebagai mantri di desanya, Salatiga. “Beliau pernah berpesan supaya memiliki keunikan,” ceritanya. Karena itu, Rohmad memutuskan untuk belajar mendalang ketika SMP hingga SMA. “Enam tahun saya belajar mendalang,” imbuhnya. Ia kemudian mengawinkan kegiatan mendalang dengan bisnis. Selama road show praktik dalang ke berbagai daerah, ia juga berjualan pakaian. “Orang yang pergi mendalang keliling kampung itu biasanya tidak membawa banyak pakaian ganti. Jadi, saya yang sediakan baju baru buat pakaian ganti selama keliling kampung,” ujarnya sambil tertawa ringan.
Ketika SMA, lagi-lagi Rohmad mengendus peluang bisnis. Dengan menjual sepeda pemberian orang tuanya, ia membeli perlengkapan las untuk memulai bisnis pengelasan. Di sinilah ia mulai memupuk kemampuannya di bidang teknik. Setamat SMA, ia berniat melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah melalui ujian seleksi Sipenmaru. Dia pun bertekad menjadi dokter. “Ayah saya dulu mantri. Saya harus lebih dari itu. Saya mau jadi dokter,” katanya. Selain itu, Rohmad juga mendaftar menjadi tentara. Maklum, seperti kebanyakan orang di desanya, tentara merupakan profesi yang dianggap prestisius. Sayang Rohmat tidak lulus.
”Saya duduk di sebuah halte menunggu bus untuk pulang. Lalu saya lihat ada spanduk Akademi Elektromedik (Atem) yang sedang membuka pendaftaran mahasiswa baru. Akademi ini dulu ada ikatan dinas dengan Departemen Kesehatan. Saya pikir, kalau tidak jadi dokter, saya bisa tetap bekerja di rumah sakit. Nanti saya bisa membantu saudara-saudara saya yang sakit,” papar Rohmad yang berpikir akademi berikatan dinas tentunya tidak terlalu mahal biaya pendidikannya. Ini akan membantu mengurangi beban ekonomi sang ibu.
Ternyata Rohmad dan seorang teman satu sekolahnya lulus seleksi di Atem. Mereka pun berangkat ke Jakarta dengan uang seadanya. Di Ibukota, kondisi keuangan yang pas-pasan membuat Rohmad kembali tergelitik untuk berusaha. Saat kuliah, Rohmad menyewa sebuah kamar sempit di dekat kampusnya yang juga berdekatan dengan RS Pertamina. Ia dan temannya menyewa kamar ukuran 5 m2 seharga Rp 50 ribu setahun, dibagi dua menjadi Rp 25 ribu. “Kalau tidur berdua pasti dempet-dempetan. Kami sering tidur di kampus. Kamar cuma buat menyimpan buku dan pakaian. Itu kamar kos paling murah karena lokasinya di belakang kamar mayat RS Pertamina,” katanya.
Biaya pendidikannya sudah ditanggung akademi. Toh, dia tetap harus putar otak buat membiayai hidup di Jakarta. “Kiriman dari ibu saya tidak besar,” katanya. Rohmad pun mencari peluang bisnis yang mungkin dilakoni selama menjadi mahasiswa di Jakarta. Melihat kebutuhan makan teman-temannya yang bagaimanapun kondisinya pasti tetap dibutuhkan, ia memberanikan diri menawarkan jasa katering. “Saya tanya teman saya, berapa biaya makan kalian selama sebulan, teman saya jawab Rp 30 ribu. Lalu saya bilang, kalian bayar Rp 25 ribu saya akan urus makan kalian sehari tiga kali dengan lauk dan buah-buahan. Saya kumpulkan 10 orang dan mereka mau. Di indekosan, saya masak nasinya pakai rice cooker, lauknya saya beli dari warteg, dan buahnya saya beli di pasar. Lauk dan buahnya diganti-ganti tiap makan,” papar Rohmad. Karena dianggap membawa pelanggan, lauk dan sayurannya oleh pemilik warteg suka dilebihkan menjadi untuk 11 atau 12 porsi. “Saya dapat makan gratis.”
Di tahun terakhir kuliah, Rohmad mencari peluang bisnis yang lebih besar lagi. Ia mulai menekuni bisnis jual-beli daging sapi. Dari puluhan kilo hingga akhirnya menjualbelikan puluhan ekor sapi setiap harinya. “Saya beli sapinya dari kampung. Waktu mendalang keliling kampung, saya kenal banyak kepala desa yang di desanya ada peternak sapi. Sapinya saya ambil dari sana dan jual di sini.”
Dengan berbagai pengalaman itu, selulus kuliah, Rohmad memiliki segudang pengalaman berwirausaha dan kemampuan teknis elektromedis. “Mesin CT Scan, USG, saya sudah paham luar-dalamnya,” kata Rohmad berkelakar. Ia pun mulai menapaki karier profesionalnya. Awal kariernya dijalani sebagai Asisten Manajer Kantor RAND Corporation, lembaga asing yang mengantarkannya berkenalan dengan dunia global dan mengubah jalan hidupnya. Selama bekerja di sini, Rohmad sempat mengunjungi beberapa negara Asia hingga akhirnya diterima di School of Business and Public Management George Washington University, Washington DC, AS.
Dari Washington, Rohmad berhasil mengantongi gelar Master of Business bidang Manajemen Proyek pada Desember 1994. “Saya buat tesis tentang budaya ‘Yes Man’ dengan contoh kasus yang banyak terjadi di Indonesia. Budaya ‘Yes Man’ ini membuat sebuah manajemen tidak bisa berjalan baik karena pekerja cenderung membuat laporan yang selalu menyenangkan atasan tanpa ada objektivitas. Dosen-dosen saya sangat tertarik dengan tesis saya ini. Saya dapat nilai A+,” ia menuturkan.
Lalu bagaimana caranya agar sukses? “Seorang entrepreneur harus bisa membaca tanda-tanda zaman,” ia menegaskan seraya mengutip istilah dalam pewayangan soal tanda-tanda zaman. Rohmad berkeyakinan, setiap bisnis memiliki waktunya masing-masing. Sementara kemampuan membaca tanda-tanda zaman yang disebutkannya, tidak akan datang begitu saja. “Kemampuan itu harus terus diasah.”
Dunia pewayangan memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan Rohmad, meski mendalang baginya sekadar hobi. Menurutnya, mendalang dengan memimpin sebuah perusahaan, ada relevansinya. Ada filosofi atau nilai-nilai yang terdapat dalam kisah pewayangan yang bisa diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Filosofi itu tidak pernah berubah sejak dulu hingga kini. “Hanya pelaku dan kapasitasnya saja yang berbeda,” imbuhnya. Dalam memimpin, ada nilai seperti gak ngoyo menjadi pemimpin. “Kita harus melakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas kita,” ujarnya.
Di dunia seni, terutama seni pewayangan, Rohmad memang dikenal sebagai dalang. Meski tidak sepopuler Ki Manteb dan Anom Suroso. Ia justru dikenal sebagai dalang yang kerap mendalang secara multimedia, menggunakan wayang kulit, proyektor gambar, dan wayang orang. Meski sebatas hobi, kiprahnya di ranah pewayangan dilakoni dengan serius. Sejak 2008, ia tercatat sebagai Chairman Indonesian Puppeteer Association/Persatuan Dalang Indonesia. Rohmad juga Chairman Lontar Foundation sejak tahun lalu.
Kiprah lain Rohmad adalah pergulatannya di bidang akademis. Sejak 2005, ia menempati pos sebagai Direktur Eksekutif CIDES. Di tengah kesibukannya sebagai CEO RMI Group, ia masih menyisakan waktu untuk mengajar manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang dan tengah menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Diponegoro Semarang sejak tahun lalu. Ia aktif pula menulis opini seputar persoalan politik, ekonomi, sosial dan budaya di berbagai media massa di Tanah Air.
Rohmad pun aktif sebagai Services Committee di American Chamber of Commerce sejak 2003, anggota Indonesian Entrepreneurs Association (HIPPI), dan anggota Indonesian Golf Association (PGI). Bahkan, ketika menjadi mahasiswa di Washington, ia sempat menjabat sebagai Presiden Indonesian Student Association (1993-1994).
Lika liku perjalanan hidup yang dilalui Hadiwijoyo seperti pungguk merindukan bulan. Akan tetapi, karena keteguhan, kerja keras, dan rasa percaya diri yang tinggi, akhirnya si pungguk mendapatkan sang bulan. Bahkan, dia bisa memberikan terangnya sinar rembulan bagi banyak orang lain. Lelaki ndeso asal Salatiga, Jawa Tengah, ini menghabiskan masa kecilnya di kampung halamannya. Sebagai anak tertua dari enam bersaudara, dan laki-laki pula, dia merasa bertanggung jawab pada keluarganya, ketika sang ayah wafat saat dia masih duduk di kelas 6 SD.
Dia tidak tega melihat ibunya sendiri bekerja membanting tulang menghidupi keenam anaknya. Berbagai upaya dilakukan untuk membantu sang ibu, walau ibunya tidak pernah memaksanya. "Ayah meninggalkan mesin giling padi. Ibu mengumpulkan para petani untuk meng-gilingkan padinya di tempat kami. Dedaknya dijual untuk membuat pakan ternak, sedangkan kulit padi dijual kepada pabrik tahu dijadikan pembakar tahu."
Rohmad yang sekolah di SMP Negeri 1 Salatiga ini, mengaku setiap hari jalan kaki sepanjang 10 km untuk mencapai sekolahnya. Dia melewati pematang sawah yang becek dan-berlumpur. "Tiap siang rumah saya ramai sama petani yang mau giling hasil panennya. Saya pinjam uang ke ibu untuk membeli kue dari kota, dan menjualnya kepada pelanggan ibu tersebut. Lumayan, dapat uang untuk jajan," ungkapnya mengenang masa kecilnya.
Ada kisah menarik yang tak pernah terlupakan olehnya sampai sekarang. Di SMP itu, lanjutnya, siswa wajib pakai sepatu hitam dan kaus kaki putih. Dia dibelikan ibunya sepatu putih. Dia merasa tidak enak kalau minta yang baru lagi. Jadi sepatunya direbus pakai pewarna kain yang hitam. Hasilnya lumayan, jadi abu-abu kehitaman.
Sambil kuliah, otak Rohmad mulai berpikir untuk berbisnis apa. Dia bisnis sapi, dengan mengumpulkan sapi-sapi dari Boyolali dan Gunung Kidul, lalu dibawa ke Cakung untuk dipotong, dan dijual dagingnya. Selain itu, dia juga bekerja di Rand Coorporation sebuah lembaga statistik demokrafi dari AS di Salemba Jakarta.
Tembus dunia luar
Rohmad ingin menembus dunia luar, dia tidak mau hidup hanya begitu-begitu saja. Maka atas saran teman-teman bule-nya di Rand, dia melamar ke beberapa kampus di Amerika Serika untuk mengambil gelar master. Ada empat universitas, tapi satu pun tidak ada yang lulus.
Dia nekad ke Amerika dan ambil kursus bahasa Inggris dulu di sana. Terus baru mendaftar ke George Washington University di Washington DC. Dia diterima di jurusan School of Business and Public Management.
"Dosen saya di Amerika itu pusing dengar ucapan Inggris saya, maka dia merekomendasikan saya praktik langsung dengan magang kerja di sebuah toko roti," ujarnya sambil tertawa lebar.
Mula-mula dia ditempatkan sebagai kasir agar sering berkomunikasi dengan pembeli. Walhasil pembeli mau bayar harus ngantri panjang, karena saya agak lama melayani mereka dengan bahasa terbata-bata. Tiga bulan kemudian, Rohmad diputar ke bagian dapur untuk membuat roti.
"Nah, di sini saya ketemu ilmunya. Saya pelajari cara bikin roti, mengaduknya, saya juga belajar bikin salad, dan lainnya."
Pulang ke Jakarta, Rohmad bergabung dalam PT Resources Jaya Teknik Management Indonesia (PT RMI) bergerak di bidang jasa konstruksi dan pengeboran minyak dan gas bumi. Perusahaan yang berdiri sejak 1970 itu, secara perlahan sahamnya dibeli Rohmad, dan akhirnya pada 2005,100% sahamnya dikuasai oleh presiden direktur PT RMI ini.
ohmad pun mengembangkan unit usahanya, dan kini menjadi RMI Group. Perusahaannya a.I. bergerak di bui,mu pengeboran minyak, geothermal, dan energy panas bumi. Ada sedikitnya 7 perusahaan dalam grup itu, seperti PT Adinata Pandita, PT Daya Alam Teknik Inti, PT RMI Krakatau Karbonindo, PT Sumber Daya Kelola.
Semua unit usahanya itu tersebar di Manado, Jambi, Palembang, dan Jakarta. Selain itu dia juga jadi Direktur Bali Hai Cruises Nusantara, kapal pesiar di Bali yang jumlahnya ada 4 unit. Saat ini dia mempekerja sekitar 250 pegawai, belum termasuk di Bali Hai yang berjumlah 200 orang.
Walau sudah mapan, Rohmad terus berpikir untuk membantu masyarakat yang kelas rendah, yang hanya lulusan SD-SMA. Tanah hasil kerjanya di toko roti di Amerika dulu, dia jadikan pabrik roti. Dia pun mempraktikkan kepiawai-annya membuat roti, hasilnya jadilah Ro Bakery dengan label halal dari MUL

http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/strategi-bisnis/28781-pengusaha-sukses-jadi-wirausaha-harus-dalam-kondisi-terpaksa.html

 

Pelayan

Pelayan

Pelayan ialah orang yang bekerja di restoran, bar, maupun kafe untuk melayani pengunjung yang datang. Pekerjaan ini termasuk dalam sektor jasa. Pelayan mencatat pesanan pengunjung dan kemudian membawa makanan atau minuman ke meja pemesan. Seorang pelayan yang baik dapat membantu pengunjung dengan merekomendasikan menu terbaik.
Banyak pelayan yang diminta oleh majikannya mengenakan seragam. Memberikan tip pada pelayan dianjurkan negara Barat dan Timur Tengah, sedangkan pelayan di Asia-Pasifik kebanyakan tak menerima tip.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelayan

 

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM

 

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen - Manajer MSDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.

http://organisasi.org/definisi_pengertian_tugas_fungsi_manajemen_sumber_daya_manusia_sdm_ilmu_ekonomi_manajemen_manajer_msdm

Kinerja Karyawan : Definisi, Faktor Yang Mempengaruhi dan cara Meningkatkan Kinerja Karyawan

Kinerja Karyawan : Definisi, Faktor Yang Mempengaruhi dan cara Meningkatkan Kinerja Karyawan

Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengertian Kinerja : Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan kinerja dari masing - masing karyawan. Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifatindividual , karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode
waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. (Timpe, 1993, p. 3).
Performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a specified time period. Performance on the job as a whole would be equal to the sum (or average) of performace on the critical or essential job functions. The functions have to do with the work which is performed and not with the characteristic of the person performing. (Williams, 1998, p. 75).
Berdasarkan keterangan di atas dapat pula diartikan bahwa kinerja adalah sebagai seluruh hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau aktivitas khusus selama periode khusus. Kinerja keseluruhan pada pekerjaan adalah sama dengan jumlah atau rata - rata kinerja pada fungsi pekerjaan yang penting. Fungsi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut akan dilakukan dan tidak dilakukan dengan karakteristik kinerja individu. Pendapat di atas didukung oleh pernyataan dari Sunarto (2003), yaitu :
Kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota - anggotanya artinya para anggota mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen.

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Timpe (1993) faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu (p.33) :
1. Kinerja baik dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Internal (pribadi)
-Kemampuan tinggi
-Kerja keras
b. Eksternal (lingkungan)
-Pekerjaan mudah
-Nasib baik
-Bantuan dari rekan - rekan
-Pemimpin yang baik

2. Kinerja jelek dipengaruhi dua faktor :
a. Internal (pribadi)
-Kemampuan rendah
-Upaya sedikit
b. Eksternal (lingkungan)
-Pekerjaan sulit
-Nasib buruk
-Rekan - rekan kerja tidak produktif
-Pemimpin yang tidak simpatik

Cara - Cara untuk Meningkatkan Kinerja

Berdasarkan pernyataan menurut Timpe (1993) cara - cara untuk meningkatkan kinerja, antara lain (p. 37) :
1. Diagnosis
Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja. Teknik - tekniknya : refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar - komentar orang lain tentang mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali dasar - dasar keputusan masa lalu, dan mencatat atau menyimpan catatan harian kerja yang dapat membantu memperluas pencarian manajer penyebab - penyebab kinerja.
2. Pelatihan
Setelah gaya atribusional dikenali dan dipahami, pelatihan dapat membantu manajemen bahwa pengetahuan ini digunakan dengan tepat.
3. Tindakan
Tidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi kausal harus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari tahap - tahap penilaian kinerja formal.

  http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/kinerja-karyawan-definisi-faktor-yang.html

PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

 

 

Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan
Dalam buku yang berjudul :”Manajemen Sumber Daya Manusia” (1995:327), menurut Henry Simamora kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan sistem penilaian kinerja ialah proses yang mengukur kinerja karyawan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan adalah :
1. karakteristik situasi,
2. deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar kinerja pekerjaan,
3. tujuan-tujuan penilaian kinerja,
4. sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi
Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para karyawan dapat kita ketahui dibagi menjadi dua, yaitu:
Tujuan evaluasi
Seorang manajer menilai kinerja dari masalalu seorang karyawan dengan menggunakan ratings deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi. demosi, terminasi dan kompensasi.
Tujuan pengembangan
Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa yang akan datang.
Sedangkan tujuan pokok dari si stem penilaian kinerja karyawan adalah: sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan.
Manfaat penilaian kinerja karyawan
Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.
Dan bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif. 

http://dansite.wordpress.com/2009/04/10/pengertian-tujuan-dan-manfaat-penilaian-kinerja-karyawan/

10 Tujuan Utama Strategi Promosi Penjualan Produk

10 Tujuan Utama Strategi Promosi Penjualan Produk 

Saya pernah mempraktekkan beberapa contoh promosi penjualan dari Julian Cummins dan Roddy Mulin dengan Sales Promotion-nya. Pengaruh promosi penjualan bagi produk saya cukup terasa.
Sengaja saya sebutkan sumbernya bukan karena saya sok-sok’an pake mentor bule, tapi agar saya tidak dituntut menyebarkan teori promosi penjualan tanpa menyebutkan si penciptanya. :)
Ok, langsung saja. Yang perlu anda ketahui dari strategi promosi penjualan adalah tujuannya. Penting sekali bagi anda untuk memahami tujuan usaha anda melakukan strategi promosi penjualan sebelum anda membuat dan melaksanakan strategi promosi penjualan tersebut.
Ada 10 tujuan utama strategi promosi penjualan produk yang harus anda ketahui. Semuanya bertujuan untuk memberikan penawaran menarik kepada konsumen. Saya akan bagi menjadi 2 artikel agar anda bisa memahami perlahan dengan benar.

1. Meningkatkan Volume
Strategi promosi penjualan sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan tujuan jangka pendek bisnis anda. Bisa anda lakukan untuk menghabiskan stok lama, mengurangi stok yang ada di gudang atau untuk memenuhi stok yang ada di tingkat pengecer sebelum pesaing anda memperkenalkan produknya.
Strategi promosi penjualan juga bisa membuat “pembeli marjinal” datang membeli produk anda. Pembeli marjinal adalah mereka yang membeli hanya ketika suatu produk atau jasa sedang dalam masa “promosi”. Biasaya pembeli marjinal ini tidak disukai oleh perusahaan.
Tapi anda jangan khawatir, strategi promosi penjualan dapat menggiring pembeli marjinal menjadi pembeli setia, asal produk anda mengena di hati mereka.
2. Meningkatkan Pembeli Coba-Coba
Strategi promosi penjualan juga bisa membuat pembeli potensial anda datang untuk menggunakan produk atau jasa anda. Pembeli potensial adalah orang yang tidak pernah menggunakan produk atau jasa anda atau hanya pernah menggunakan produk atau jasa sejenis dari pesaing anda.
Mereka tidak akan pernah membeli produk anda dalam jumlah besar sebelum tahu bahwa mereka menyukai produk atau jasa anda. Dan poin pentingnya, pembeli potensial adalah sumber utama untuk meningkatkan volume penjualan anda. Strategi promosi penjualannya bisa anda lakukan dengan cara:
  • Memberikan sampel gratis atau kupon untuk mencoba sehingga calon pembeli dapat mencoba produk atau jasa anda.
  • Memberikan manfaat tambahan sehingga produk atau jasa anda tampak superior dibandingkan produk sejenis.
  • Memberikan manfaat finansial jangka pendek. Bisa dengan cara memberikan angsuran pembelian tanpa bunga, tentunya dengan memperhatikan situasi dan kondisi usaha anda.
3. Meningkatkan Pembelian Ulang

Strategi promosi penjualan dengan cara promosi pembelian kembali bisa digunakan untuk meningkatkan pembelian tetap atau pembelian dalam jumlah besar. Promosi pembelian kembali juga bisa anda gunakan untuk “menganggu” peluncuran produk pesaing dan membuat pelanggan anda terbiasa menggunakan produk yang anda buat. Anda bisa gunakan cara-cara efektif seperti :
  • Kupon di dalam produk yang berisi potongan harga bagi pembelian selanjutnya.
  • Menggunakan cara “beli tiga gratis satu”.
  • Atau menggunakan cara “10 kupon gratis satu”.
4. Meningkatkan Loyalitas
Promosi loyalitas berbeda dengan strategi promosi penjualan seperti pemberian diskon langsung. Promosi loyalitas lebih ke memberikan daya tarik berupa manfaat jangka panjang kepada konsumen. Contohnya adalah anda memberikan sebuah kupon berisi manfaat tertentu. Bagi siapa saja yang mendapatkan kupon tersebut berhak menjadi anggota klub yang di dalamnya berisi fasilitas-fasilitas yang anda berikan secara khusus.
5. Memperluas Kegunaan
Pada saat kegunaan awal sebuah produk atau jasa mulai menghilang, anda harus segera memperluas kegunaan produk atau jasa anda. Contohnya seperti yang pernah teman saya lakukan. Dia berusaha memperluas kegunaan taksi motornya. Dia merubah layanan jasa yang tadinya hanya mengantar penumpang menjadi layanan antar jemput anak sekolah.
Bahkan terakhir dia menambah layanannya, yaitu paket wisata keliling objek wisata di Jogja. Selain contoh tadi, anda juga bisa gunakan cara joint promotion dengan perusahaan lainnya.
Kalau yang satu ini sering saya sebut daya ungkit bisnis atau leverage. Contohnya adalah pemberian kupon dari agen travel perjalanan outbond untuk peminjaman peralatan arung jeram misalnya.
Ok, sudah 5 tujuan strategi promosi penjualan yang saya terangkan. Untuk strategi dan definisi promosi penjualan yang ke-6 hingga ke 10 anda bisa lihat di bagian 2 artikel saya. Seperti biasa, don’t miss it, selalu tongkrongin dokterbisnis.net kapanpun anda online. See U…

http://www.dokterbisnis.net/2010/02/24/10-tujuan-utama-strategi-promosi-penjualan-produk-bagian-1/